MI Banyusidi
08 Tuesday Sep 2015
Posted Uncategorized
in08 Tuesday Sep 2015
Posted Uncategorized
in08 Tuesday Sep 2015
Posted Uncategorized
in08 Tuesday Sep 2015
Posted Uncategorized
in08 Tuesday Sep 2015
Posted Uncategorized
in08 Tuesday Sep 2015
Posted Uncategorized
in08 Tuesday Sep 2015
Posted Uncategorized
in08 Tuesday Sep 2015
Posted Uncategorized
inTags
Perkebunan adalah lahan usaha pertanian yang luas yang mencangkup segala kegiatan bercocok tanam dan keberadaannya sangat penting karena memiliki dampak positif seperti meningkatkan pendapatan masyarakat, sebagai lapangan kerja, memenuhi kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri dalam negeri, meningkatkan produktivitas penduduk, dan mengotimalisasikan pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia secara berkelanjutan. Perkebunan dapat diselenggarakan pada tanah yang datar maupun tanah yang miring sekalipun seperti lereng gunung. Tanaman-tanaman perkebunan bersifat musiman, dimana tanaman tersebut hanya dapat tumbuh pada waktu dan musim tertentu, salah satu tanaman industri semusim adalah tembakau.
Tembakau bukan termasuk komoditas pangan, tembakau dikonsumsi bukan buat dijadikan bahan makanan melainkan manfaatnya dapat digunakan senbagai bahan baku rokok dan cerutu. Dalam tembakau kaya akan bahan kandungan metabolit sekunder yang bermanfaat sebagai pestisida dan obat-obatan. Untuk menghasilkan tembakau yang berkualitas, maka tembakau tidak dapat di budidayakan pada sembarangan tempat karena termasuk produk yang sangat sensitif baik itu dari segi lokasi, waktu, cuaca, musim, hingga cara pengolahannya tidak boleh dilakukan dengan sembarang, karena ke unikan dan kekhasannya berbagai macam produk tembakau pada umumnya dinamai sesuai dengan lokasi dimana tembakau tersebut di budidayakan.
Di Indonesia, terdapat banyak sekali lahan-lahan berkualitas dan sesuai untuk menghasilkan tembakau yang berkualitas tinggi, diantaranya adalah Deli, Temanggung, Klaten, dan Magelang, jawa Tengah. Pada Kabupaten Magelang, Kecamatan Pakis, Kelurahan Banyusidi. Pada musim hujan, masyarakat Banyusidi yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani akan lebih sering menaman sayur-sayuran untuk perkebunan mereka diantaranya adalah Kol, Cabe, Seledri, dll, sedangkan pada musim kemarau para masyarakat Banyusidi akan lebih sering menaman tembakau pada perkebunan mereka, hal ini dikarenakan untuk hasil tembakau yang baik, maka tembakau harus ditaman pada iklim yang kering dan hangat. Apabila ditaman pada musim hujan maka dapat menyebabkan daun tembakau menjadi tipis dan mengelupas. Suhu yang ideal untuk menumbuhkan tembakau adalah diatas 20° hingga 30° Celcius. Tembakau bukan merupakan tanaman yang membutuhkan banyak air seperti tanaman-tanaman lainnya. Oleh karena itu sudah menjadi kebiasaan masyarakat Banyusidi untuk menanam tembakau pada musim kemarau.
Masyarakat Banysusidi melakukan pemanenan tembakau melalui 4 tahapan. Panen dimulai dari pengambilan daun yang paling bawah. Karena harga daun tembakau yang berada di paling bawah berbeda dengan yang harga daun diatas hal ini dikarenakan kualitas daun berbeda dengan di tiap tingkatan pohon. Untuk menjaga daun agar tetap lebar permukannya para petani selalu memetic/memotong tunas baru tembakau.
07 Monday Sep 2015
Posted Uncategorized
in